Setelah kamu mempelajari
lahirnya Sumpah Pemuda maka ada pelajaran yang dapat diambil. Yaitu pentingnya
semangat nilai persatuan dan kesatuan. Apa sebenarnya yang di maksud persatuan
dan kesatuan? Sebelum membahas lebih dalam, agar kamu mudah menjawab pertanyaan
di atas, coba perhatikan lidi. Tahukah kamu akan benda itu? Ya, lidi diambil
dari rangka daun kelapa. Untuk apa biasanya benda tersebut? Pada umumnya, lidi
digunakan untuk menyapu. Bisakah sebatang lidi untuk menyapu? Tentu saja tidak!
Lidi dapat digunakan untuk menyapu, jika terdiri dari beberapa puluh atau ratus
lidi yang diikat cukup erat menjadi satu. Dengan menyatukan lidi-lidi dalam
satu ikatan maka akan tercipta kekuatan yang besar. Jadi, persatuan dan
kesatuan dapat diartikan kumpulan bagian-bagian yang sebelumnya terpisah satu
sama lain menjadi satu. Hal itulah bukti pentingnya kekompakan dalam mewujudkan
persatuan. Dengan demikian, persatuan tidak mementingkan kepentingan diri
sendiri atau kelompok tetapi, lebih mengutamakan kepentingan umum.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
Perhatikan bacaan di bawah
ini!
Di Sekolah SD Negeri 5 Pempatan, Putu memiliki banyak teman, Denik dari Pemutran, Agus berasal dari Pemutran, Ariase dari Pemutran dan masih banyak lagi. Mereka bersahabat dengan baik. Belajar dan bermain mereka selalu bersama. Andi menghormati teman-temannya. Mereka tidak saling bermusuhan. Suatu hari Amin tidak tampak di sekolah. Kata Bu Sujani guru kelas 3, Ariase sedang sakit. Mungkin beberapa hari Ariase tidak bisa
masuk sekolah. Ariase dan teman-temannya berniat menjenguk Ariase setelah pulang sekolah. Mereka iuran dari sisa uang saku. Setelah terkumpul, mereka membeli buah-buahan dan kue untuk diberikan kepada Ariase. Mereka melakukan dengan rasa tulus hati. Waktu menjenguk Ariase, mereka
saling bercerita pengalaman masingmasing. Kadang-kadang mereka tertawa mendengar cerita yang lucu. Amin senang teman-teman menghiburnya. Sebelum pulang Putu dan temantemannya mendoakan Ariase semoga lekas sembuh. Sehingga mereka dapat berkumpul kembali. Mereka rukun dan saling menyayangi. Kemudian mereka pulang setelah berpamitan. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam persatuan dan kesatuan dapat kalian amalkan melalui berteman baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Setiap hari kalian tentu tidak dapat lepas bergaul dengan
teman sebaya. Teman main tentunya tidak semua sama. Ada yang berasal dari keluarga kaya, kurang mampu dan sederhana. Ada pula yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha bahkan dari agama lain. Juga bermacam-macam dari orang tua yang pegawai negeri, ABRI, swasta dan buruh. Mungkin juga temanmu berasal dariPemuteran, Bali, Jawa, Sunda, Betawi, Madura, atau dari daerah lain yang memiliki adat kebiasaan yang berbeda.
Bagaimana sebaiknya kalian bersikap dengan temanmu yang berasal dari bermacam-macam daerah tersebut?
Di Sekolah SD Negeri 5 Pempatan, Putu memiliki banyak teman, Denik dari Pemutran, Agus berasal dari Pemutran, Ariase dari Pemutran dan masih banyak lagi. Mereka bersahabat dengan baik. Belajar dan bermain mereka selalu bersama. Andi menghormati teman-temannya. Mereka tidak saling bermusuhan. Suatu hari Amin tidak tampak di sekolah. Kata Bu Sujani guru kelas 3, Ariase sedang sakit. Mungkin beberapa hari Ariase tidak bisa
masuk sekolah. Ariase dan teman-temannya berniat menjenguk Ariase setelah pulang sekolah. Mereka iuran dari sisa uang saku. Setelah terkumpul, mereka membeli buah-buahan dan kue untuk diberikan kepada Ariase. Mereka melakukan dengan rasa tulus hati. Waktu menjenguk Ariase, mereka
saling bercerita pengalaman masingmasing. Kadang-kadang mereka tertawa mendengar cerita yang lucu. Amin senang teman-teman menghiburnya. Sebelum pulang Putu dan temantemannya mendoakan Ariase semoga lekas sembuh. Sehingga mereka dapat berkumpul kembali. Mereka rukun dan saling menyayangi. Kemudian mereka pulang setelah berpamitan. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam persatuan dan kesatuan dapat kalian amalkan melalui berteman baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Setiap hari kalian tentu tidak dapat lepas bergaul dengan
teman sebaya. Teman main tentunya tidak semua sama. Ada yang berasal dari keluarga kaya, kurang mampu dan sederhana. Ada pula yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha bahkan dari agama lain. Juga bermacam-macam dari orang tua yang pegawai negeri, ABRI, swasta dan buruh. Mungkin juga temanmu berasal dariPemuteran, Bali, Jawa, Sunda, Betawi, Madura, atau dari daerah lain yang memiliki adat kebiasaan yang berbeda.
Bagaimana sebaiknya kalian bersikap dengan temanmu yang berasal dari bermacam-macam daerah tersebut?
Semuanya adalah temanmu,
yang harus kamu perlakukan sama dengan sopan dan ramah. Kalian harus bergaul
dan berteman tanpa membedabedakan satu dengan lainnya. Jika hal itu dapat kamu
lakukan maka kalian telah turut mengembangkan sikap persatuan dan
persaudaraan. Sikap persatuan dan persaudaraan merupakan salah satu pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
a. Menghormati keragaman suku dan agama. Contohnya: tidak boleh mengejek dan menjelek-jelekkan salah satu suku dan agama lain.
b. Menghargai pendapat teman lain. Contohnya: teman yang bertanya kepada bapak/ibu guru tidak boleh disela atau diejek.
c. Mengikuti upacara dengan khidmat. Contohnya: waktu pengibaran bendera, harus bersikap tegap dan memberi hormat.
d. Bekerja sama dengan teman dalam hal kebaikan. Contohnya: mengerjakan keterampilan dan belajar kelompok.
e. Menjalin persahabatan dan menjauhi permusuhan. Contohnya: bersikap rukun dan saling menyayangi dengan teman.
Dengan menyadari begitu pentingnya semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan cara membina persatuan dan kesatuan tersebut.
persaudaraan. Sikap persatuan dan persaudaraan merupakan salah satu pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
a. Menghormati keragaman suku dan agama. Contohnya: tidak boleh mengejek dan menjelek-jelekkan salah satu suku dan agama lain.
b. Menghargai pendapat teman lain. Contohnya: teman yang bertanya kepada bapak/ibu guru tidak boleh disela atau diejek.
c. Mengikuti upacara dengan khidmat. Contohnya: waktu pengibaran bendera, harus bersikap tegap dan memberi hormat.
d. Bekerja sama dengan teman dalam hal kebaikan. Contohnya: mengerjakan keterampilan dan belajar kelompok.
e. Menjalin persahabatan dan menjauhi permusuhan. Contohnya: bersikap rukun dan saling menyayangi dengan teman.
Dengan menyadari begitu pentingnya semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan cara membina persatuan dan kesatuan tersebut.
Adapun persatuan dan
kesatuan agar tetap kokoh, yang harus kalian lakukan antara lain sebagai
berikut.
a. Tidak bersikap sombong.
b. Saling menghormati dan menasihati.
c. Saling tolong-menolong.
d. Hidup rukun antarteman.
a. Tidak bersikap sombong.
b. Saling menghormati dan menasihati.
c. Saling tolong-menolong.
d. Hidup rukun antarteman.
Perhatikan cerita di bawah
ini!
Reno adalah anak orang kaya. Ayahnya seorang pengusaha. Apa yang diminta Reno selalu dituruti oleh orang tuanya. Suatu ketika, Reno membawa HP terbaru ke sekolah. Barang itu pemberian ayahnya waktu ulang tahun. Saat Bu Guru menerangkan, HP itu dipamerkan kepada temannya. Rudi menegurnya, karena mengganggu pelajaran. Tetapi Reno marah-marah. Rudi mencoba dengan bersabar. Reno justru memaki-maki dan menantang untuk berkelahi. Akhirnya terjadi keributan. Teman-teman melerainya. Akhirnya keduanya dipanggil Bu Mita guru kelas 3. Keduanya saling
menyadari kesalahannya. Akhirnya Reno dan Rudi berjabat tangan. Mereka saling memaafkan dan bersatu lagi.
Reno adalah anak orang kaya. Ayahnya seorang pengusaha. Apa yang diminta Reno selalu dituruti oleh orang tuanya. Suatu ketika, Reno membawa HP terbaru ke sekolah. Barang itu pemberian ayahnya waktu ulang tahun. Saat Bu Guru menerangkan, HP itu dipamerkan kepada temannya. Rudi menegurnya, karena mengganggu pelajaran. Tetapi Reno marah-marah. Rudi mencoba dengan bersabar. Reno justru memaki-maki dan menantang untuk berkelahi. Akhirnya terjadi keributan. Teman-teman melerainya. Akhirnya keduanya dipanggil Bu Mita guru kelas 3. Keduanya saling
menyadari kesalahannya. Akhirnya Reno dan Rudi berjabat tangan. Mereka saling memaafkan dan bersatu lagi.